JENIS-JENIS WACANA
TUGAS
MENCARI JENIS-JENIS WACANA
DALAM
BUKU TEKS KELAS VII DAN X
PADA KURIKULUM 2013
Untuk
memenuhi tugas matakuliah Wacana
Dosen
Pengampu : Imam Baehaqie, M.Hum
Oleh
:
Nama : M. Harsa Bahtiar
NIM : 2101411115
Rombel : 4
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
1.
TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI
PENGERTIAN :
Observasi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah peninjauan secara cermat, pengamatan dengan
teliti. Jadi teks laporan hasil observasi adalah teks yang berbentuk laporan
tentang sebuah hasil pengamatan yang dilakukan cermat dan teliti.
CONTOH :
Berikut ini disajikan
teks laporan hasil observasi tentang “Biota Laut” sebagai teks model dalam
pembelajaran ini.
Biota Laut
A.
Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di
laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan
Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya terumbu karang,
ikan, dan tumbuh tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.
B.
Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya.
Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan
hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan
laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di
samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan,
seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di
laut Indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol,
tenggiri, kerapu, baronang.
C.
Di samping terumbu karang
dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten
Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau.
Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung,
pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai
seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala
untuk melihat perkembangannya.
D.
Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak
mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di
samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata,
seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan
Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan,
terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan
ombak laut.
Diolah
dari sumber:“Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No.1, 2006, hlm. 27—38
JENIS :
Teks
laporan hasil observasi termasuk jenis wacana
deskripsi karena berisikan pengamatan secara cermat yang kemudian
dituangkan kedalam bentuk tulisan sedangkan wacana deskripsi merupakan wacana
yang menggambarkan suatu hal atau objek yang ingin dideskripsi. Dalam hal ini,
saat ingin melakukan deskripsi terhadap suatu hal diperlukan juga observasi
atau pengamatan terlebih dahulu.
SUMBER
:
Buku
Teks Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013
2.
TEKS
TANGGAPAN DESKRIPSI
PENGERTIAN
:
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, deskripsi /des·krip·si/ /déskripsi/ merupakan pemaparan atau
penggambaran dng kata-kata secara jelas dan terperinci. Jadi teks tanggapan
deskripsi merupakan hasil tanggapan yang berupa pemaparan atau penggambaran
kata-kata dengan jelas dan terperinci.
CONTOH :
Berikut ini
ditampilkan teks tanggapan deskriptif yang menjadi model dalam pembelajaran
ini.
Tari Saman
A.
Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite
Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali,
pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk
menyampaikan pesan (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan
santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
B.
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu
berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari
Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara
auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet
adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh
seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda
perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh
penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari
Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan
penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang,
kirep, lingang, dan surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa
Gayo).
C. Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada
kepala dipakai bulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga
tengkuluk, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting
kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai
baju pokok, celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang
yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan
merah. Pada tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna pada
kostum penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung
nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan,
keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.
Diolah
dari sumber Tari Saman (2010), karya Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina
Prestasi
JENIS :
Teks tanggapan deskripsi termasuk kedalam jenis wacana deskripsi karena dalam wacana
deskripsi melukiskan sebuah objek secara objektif dan dianalisis secara
mendalam, hal itu sama ketika melakukan tanggapan deksripsi yang juga
menanggapi secara detail tentang suatu hal secara objektif.
SUMBER
:
Buku Teks
Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013
3.
TEKS
EKSPOSISI
PENGERTIAN
:
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia ,eksposisi /eks·po·si·si/ /éksposisi/ uraian (paparan) yg bertujuan menjelaskan maksud
dan tujuan (msl suatu karangan); pameran
(barang hasil industri, karya seni, kerajinan tangan, dsb); Sas bagian awal karya sastra yg berisi keterangan tt
tokoh dan latar; paparan. Jadi teks eksposisi merupakan teks yang berisi uraian
atau paparan suatu hal yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.
CONTOH :
Berikut ini ditampilkan teks eksposisi yang harus kamu pelajari.
Teknologi Tepat Guna
Berdayakan Ekonomi Keluarga
A.
Program kewirausahaan untuk perluasan kesempatan kerja yang
dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna (TTG) dapat memberdayakan
ekonomi rumah tangga. Kegiatan ini banyak dimanfaatkan, terutama, oleh
masyarakat perdesaan. Ada beberapa alasan dan contoh mengapa TTG dapat
memberdayakan ekonomi keluarga.
B.
Pertama, program kewirausahaan terapan TTG pembuatan susu kedelai
dapat meningkatkan taraf hidup tanpa mengurangi tenaga kerja. Adanya terapan
teknologi tepat guna akan meningkatkan nilai tambah dengan tenaga kerja yang
tetap, tetapi penghasilan bisa bertambah.
C.
Di samping itu, program ini juga dapat meningkatkan produktivitas.
Produk kedelai yang diolah dengan TTG akan menghasilkan kualitas susu kedelai
yang lebih baik dalam waktu lebih singkat.
D.
Teknologi tepat guna (TTG) dapat juga digunakan untuk menggali
potensi suatu wilayah untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya. TTG dapat
menjadi sarana untuk menciptakan peluang kerja mandiri dan memperluas
kesempatan kerja.
E.
Oleh karena itu, program tersebut perlu dikembangkan karena
terbukti dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Diolah dari sumber http://penabali.com/blog/2012/09/24/teknologi-tepat-guna-berdayakan-ekonomi-keluarga-denpasar/
JENIS
:
Teks eksposisi termasuk dalam wacana eksposisi, karena wacana
eksposisi memaparkan sesuatu secara objektif dab global, dalam wacana eksposisi
melakukan pemaparan secara menyeluruh atau garis-garis besarnya saja, sama
halnya dengan teks eksposisi yang hanya berupa teks yang berisi garis besar
atau menyeluruh.
SUMBER
:
Buku
Teks Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013
4.
TEKS
EKSPLANASI
Berikut ini disajikan teks
eksplanasi tentang gempa bumi yang akan kamu pelajari. Silakan baca dan pahami!
Gempa Bumi
A. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena
pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.
Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung
berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
B. Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan
letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan
dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar
biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga
dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.
C. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik tejadi
karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami
pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri
atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan
hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak
sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang
lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi
vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa
vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
D. Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun
demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja,
seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena
banyaknya gunung berapi.
Diolah dari sumber Ilmu Pengetahuan Populer Untuk Anak (2007),
karya Hotimah dan M. Hariwijaya
JENIS :
Teks eksplanasi termasuk kedalam jenis wacana narasi karena
menceritakan kejadian-kejadian secara kronologis atau dari sudut waktu ke waktu
serta bersifat faktual atau benar-benar terjadi.
SUMBER :
Buku Teks
Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013
5.
TEKS
CERITA PENDEK
PENGERTIAN
:
Cerita
pendek atau
sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam
pengertian modern) dan novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik
sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa daninsight secara
lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam
berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot,
sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya,
dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan.
Jadi teks cerita pendek adalah sebuah karya naratif yang digambarkan dengan
singkat dan hanya terdapat satu konflik.
CONTOH
:
Simaklah teks berikut yang
dibacakan oleh guru!
Kupu-Kupu Ibu
Aku
melihatnya. Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan. Sepulang sekolah
tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu berputar saling melingkar.
Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah. Mereka lebih
cantik. Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara.
Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat
tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya.
Aku
takjub. Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku terus saja
mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri seorang perempuan
yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku taman lainnya.
Kupu-kupu itu asyik berputar-putar di atas kepala perempuan itu.
Aku
tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku sempat membalikkan
badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku tak menyangka.
Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu ia seorang yang
menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyihir.
Ayah, perempuan itu sangat cantik. Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.
Oya, dia baik juga. Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan
kupu-kupu itu. Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu. Kami bercerita tentang
kesukaan kami masing-masing. Dan ternyata, selain menyenangi kupu-kupu, kami
juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan kacang almond,
senang buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.
***
Kau ingat ceritaku, Ning? Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang
perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa. Ketika
pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan aku masih
ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita merah melingkar di
pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan matanya di bagian depan.
Baju kesukaanmu saat itu. Kau berbaring di tempat tidur. Menatapku. Menunggu
dongeng pengantar tidur. Ada segaris senyum tipis di wajah kanakmu yang hening.
Sehening namamu, Ning.
Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa
kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku
gemas. Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan
sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang
perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna jingga, ia
hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua ekor kupu-kupu cantik.
Ya, keduanya cantik. Yang seekor bersayap hijau dengan serat-serat kecokelatan
pada garis guratannya. Kira-kira seperti daging buah avokad yang matang. Dan
yang seekor lagi bersayap biru, dengan sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip
dengan motif tas tangan ibu di potret keluarga yang ada di ruang tamu. Tak ada
yang tahu tentang apa yang dilakukannya bersama kedua kupu-kupu itu setiap
senja. Lalu setelah langit kehilangan garis jingga terakhir, kedua kupu-kupu
itu pun meninggalkan taman, sebelum malam membuat mata mereka jadi buta.
Perempuan itu pun pergi. Berjalan gontai, dengan tundukan kepala yang dalam.
Seolah ia ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya.
Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya. Tak ada yang
tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana. Bahkan
tak ada yang pernah berbicara dengannya. Walau hanya sekadar perbincangan
basa-basi tanpa perkenalan. Orang-orang tak tahu di mana rumahnya. Kemudian
setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk dengan menu makan malam
dengan keluarganya masing-masing, perempuan itu seakan-akan menghilang. Tak ada
jejak yang bisa menunjukkan keberadaannya.
Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan. Seperti juga dirimu yang
mencintai kupu-kupu. Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang
berarti. Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena sempat
di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan taman, seseorang tak
sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi perempuan itu cuma mengangguk
tersenyum, tanpa bicara apa-apa.
Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di
taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu itu. Banyak
yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-kupu. Hanya dengan
kupu-kupu, Ning. Orang-orang pun mulai menyiarkan kabar bila perempuan itu
memiliki ilmu hitam. Sejak itu pula orang-orang mulai menjauhinya. Tak ada yang
mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-orang takut akan bertemu
dengan perempuan itu bila datang ke sana. Itulah sebabnya, taman dekat sekolah
selalu sunyi sebelum senja datang, sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di
tubuhnya.
Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan
sebelum kau tidur. Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan
Biji Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat. Tapi ini
benar-benar ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja ke taman dekat
sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke taman ketika kau
pulang sekolah saat senja.
***
Ning, mengapa kau kemari lagi? Segeralah pulang. Ayahmu akan
curiga bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah
mendengar dari orang-orang tentangku. Aku memang kesepian. Gunjingan orang-orang
membuatku disingkirkan. Tapi, janganlah kau terlampau sering datang menemuiku.
Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering menemaniku. Atau
sekadar ingin membawakan aku es krim atau buah apel. Kau bisa bermain dengan
kupu-kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau
juga bisa makan es krim dengan ayahmu. Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam
kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini
setiap senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh
pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising binatang
malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba. Tonggeret, kodok, jangkrik.
Jujur saja, aku lebih suka sendiri. Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat
kau mungkin akan menemui kesulitan hanya karena keberadaanku.
Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau
sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran berulang
kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin orang-orang akan
ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau menemuiku di sini. Aku tak mau
orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu kau pernah datang mengunjungiku.
Bahkan teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi berbicara denganmu.
Pulanglah, Ning. Aku juga harus bergegas pulang. Matahari telah tampak uzur
hari ini. Sudah tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.
***
Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman.
Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah menanggalkan
sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik yang akan menetas
jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar lagi bersemayam dalam
kepompong putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.
Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di
taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya. Padahal, aku sudah membeli
sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu
marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa
kunjunganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak
mengerti sebabnya. Dia tak pernah marah padaku. Selalu tersenyum bila aku
datang, mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika
kami pulang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia
terganggu dengan keberadaanku.
Memang perempuan itu pernah melarangku untuk datang menemuinya.
Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku tak percaya
padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab lain. Karena biasanya
wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut kedatanganku. Bila aku
berlari menghampirinya, tangannya akan terentang lebar ingin memelukku. Aku
tahu ia selalu menunggu kedatanganku.
Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu. Aku juga ingin bertemu
dengan perempuan itu. Kuharap kau tidak marah bila aku sering menemuinya. Aku
sangat senang bermain dengan mereka. Jauh lebih menyenangkan dibandingkan
bermain lompat tali dengan teman-teman. Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal
perempuan itu? Apa kau benar-benar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon,
antarkan aku ke sana.
***
Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil
warna-warni yang cantik. Sayap mereka berkilauan. Tapi ada tiga kupu-kupu yang
lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di taman bukan?
Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari seluruh kupu-kupu
itu. Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah itu, Ning. Warna ungu dan
hijau di sayapnya berpadu sangat serasi. Caranya mengepakkan sayap dengan pelan
dan lembut. Sangat anggun, seperti ibumu.
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya. Kau senang bukan,
sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada
kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun akan
senang bermain denganmu.
***
Tidak. Aku tak ingin bermain bersama mereka. Lihatlah kupu-kupu
yang paling besar itu. Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya
persis sama dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku
menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupu-kupu hanya
untuk menemaniku. Biar saja kupu-kupu lainnya meninggalkanku, asalkan perempuan
itu tetap ada untukku. Aku tak ingin bermain dengan kupu-kupu. Aku ingin
perempuan itu, Ayah. Hanya perempuan itu. Aku hanya ingin ibuku.
Yogyakarta, 2006 Sumber buku 20
Cerpen Terbaik 2008. Tahun 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Karya
Komang Ira Puspitaningsih. Dia lahir di Denpasar, 31 Mei 1986. Beberapa
karyanya terkumpul dalam sejumlah antologi bersama, antara lain: Ning (Sanggar
Purbakaraka, 2002), Para Penari (Lingkaran Komunikasi Malang, 2002), Lampung
Kenangan (Dewan Kesenian Lampung, 2002).
JENIS :
Teks cerita
pendek termasuk dalam jenis wacana prosa, yaitu disampaikan dalam bentuk
terurai dan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu prosa fiksi dan prosa
nonfiksi, dan dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini cerita pendek yang
disampaikan kepada siswa adalah berbentuk prosa nonfiksi.
SUMBER
:
Buku
Teks Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013
6.
TEKS PROSEDUR
PENGERTIAN :
Teks prosedur merupakan teks yang berupa
rangkaian atau tatacara mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang sudah
ditentukan dan harus dijalankan sesuai langkah-langkah yang sudah ditentukan
juga.
CONTOH :
APA
YANG HARUS ANDA LAKUKAN JIKA TERKENA TILANG?
Di
Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan
pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan
bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda
perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas. Dengan
memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan
dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan.
Pertama,
kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di
pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama
dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur.
Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai
polisi lalu lintas (polantas)!
Kedua,
pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang
dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus
menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali.
Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga harus berdasarkan hukum yang
berlaku.
Ketiga,
pastikan tuduhan pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan
pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda
dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, Anda harus yakin
bahwa tanda tersebut benar-benar ada.
Keempat,
jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda nomor kendaraan) begitu saja.
Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan
bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan
kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat
menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat
yang ditahan oleh polantas!
Kelima,
terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap
tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan
tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank.
Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda tanganilah surat bukti
pelanggaran berlalu lintas itu. Di baliknya terdapat bukti penyerahan surat
atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil
jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda. Jika menolak tuduhan,
katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran
berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang.
Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5--12 hari. Barang sitaan baru dapat
dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.
(Diadaptasi
dari sumber samsat dan kepolisian)
JENIS :
Teks
prosedur termasuk kedalam wacana prosedural, karena merupakan rangkaian tuturan
yang melukiskan sesuatu secara berurutan yang tidak boleh dibolak-balik
unsurnya karena urgensiunsur yang lebih dahulu menjadi landasan unsur yang
berikutnya.
SUMBER :
Buku Teks
Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum 2013
7.
TEKS ANEKDOT
PENGERTIAN :
Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan
kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan
cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus
orang penting.
Selain itu, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa
yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan
jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi
dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta
tercapai dan gagal.
CONTOH :
KUHP DALAM ANEKDOT
A. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan
kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
B. Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa
kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan
melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara
Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis
Perkara, Pak …!”
C. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya
menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad,
“Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan
pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman
adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang.
Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
D. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(Diadaptasi dari
http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
JENIS :
Teks anekdot termasuk jenis wacana narasi, karena merupakan satu
rangkaian cerita atau kejadian yang tersusun secara kronologis dari suatu waktu
ke waktu.
SUMBER :
Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013
Komentar
Posting Komentar